Waterproofing kolam renang dilakukan untuk menutup pori-pori pada beton, sehingga meminimalisir kebocoran. Ternyata ada jenis waterproofing untuk kolam renang yang bisa dilakukan selain menggunakan semen lho.
Nah, jika Anda belum mengetahuinya, simak informasinya di bawah ini yuk, karena aspek pelapisan ini sangat penting, jangan sampai Anda melewatkan tahapan dari waterproofing ini!
Daftar Isi
Apa Itu Waterproofing Kolam Renang?
Sebelum masuk ke pembahasan inti yakni membahas mengenai jenis waterproofing untuk kolam renang, Anda harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari waterproofing itu sendiri nih.
Baca Juga
Waterproofing kolam renang renang adalah sebuah proses melapisi permukaan kolam renang baik itu di bagian dinding maupun lantai kolam dengan bahan anti air untuk mencegah terjadinya kebocoran.
Tujuan dari proses ini tentu untuk mencegah kebocoran dan rembesan air, ketika ingin dilakukan pelapisan memang tidak sembarangan, dan perlu menyesuaikan dengan karakteristik dan spesifikasi kolam renang yang Anda miliki.
Dengan proses pengaplikasian yang teliti bisa menghasilkan pelapisan yang sempurna, setelah dilapisi, biasanya kolam renang akan dilakukan tes rendam untuk memastikan bahwa kolam renang aman dari kebocoran.
Jenis Waterproofing Kolam Renang
Nah, setelah Anda sudah mengetahui definisi singkatnya, sekarang masuk ke pembahasan inti yakni jenis waterproofing untuk kolam renang, ada apa saja ya?
1. Jenis Semen
Pertama, ada jenis waterproofing untuk kolam renang dari bahan semen. Jenis ini yang sering digunakan, karena sifatnya yang cocok untuk diaplikasikan pada area yang selalu terendam air pada kolam renang, bahan ini lebih masif dan lebih mudah diterapkan.
Pelapisan menggunakan bahan semen ini tercampur dengan bahan tambahan terlebih dahulu sesuai takaran yang sudah disesuaikan, baru bisa mulai melakukan pelapisan.
Setelah semua teraduk dengan merata, segera bisa dilapisi pada permukaan kolam renang. Jika Anda kelamaan untuk menggunakannya, maka bahan tadi akan cepat mengeras.
2. Jenis Aspal
Jenis waterproofing untuk kolam renang yang kedua adalah aspal/ jenis bahan ini lebih praktis dan bisa langsung siap digunakan pada dinding kolam renang.
Akan tetapi jenis aspal ini tidak cocok dilapisi pada kolam renang outdoor nih, karena aspal ini tidak tahan terhadap sinar ultraviolet. Jika terkena sinar UV secara langsung dan dalam waktu lama akan mudah meleleh.
Warna pada waterproofing aspal ini juga memiliki warna yang banyak orang kurang sukai yaitu warna hitam pekat.

3. Jenis Polimer
Jika sebelumnya membahas jenis waterproofing untuk kolam renang yang tidak bisa dilapisi pada kolam renang outdoor, nah jenis satu ini cocok digunakan pada kolam renang di luar ruangan nih.
Karena bahan polimer ini bahan yang memiliki tingkat elastisitas yang cukup tinggi dan dapat langsung digunakan, selain itu bahan polimer juga tahan akan sinar UV dan memiliki berbagai macam warna.
Namun kelemahannya, bahan polimer ini kurang efektif jika digunakan pada area yang selalu tergenang air seperti kolam renang lho.
4. Jenis Coating
Selanjutnya bahan berbasis coating ini hanya berfungsi untuk melapisi atau pelapis anti bocor pada lapisan beton. Jenis waterproofing untuk kolam renang satu ini kurang tahan terhadap air pada kolam renang nih.
Sehingga hanya dapat Anda gunakan sebagai bahan tambahan untuk meminimalisir kebocoran pada kolam renang Anda.
Baca Juga: “Apa Itu Waterproofing Kolam Renang Beserta 3 Metodenya!“
5. Jenis Integral
Kelima, ada jenis waterproofing untuk kolam renang jenis integral, yakni bahan yang tercampur dengan adukan beton sebelum Anda cor sehingga dapat digunakan sebagai bagian dari campuran beton.
Sistem dari waterproofing integral ini bisa membuat kolam renang Anda menjadi lebih elastis, kedap air, tidak mudah retak dan lebih keras dengan penghematan air hingga 30 persen.
6. Jenis Crystallising
Nah, terakhir jenis waterproofing untuk kolam renang satu ini jenis crystallizing yang teraplikasikan pada permukaan beton, baik dengan sistem negatif maupun positif atau tercampurkan ke dalam beton yang belum dicor agar lantai dan dinding tetap dalam kedapan air.
Nantinya komponen ini akan masuk dan meresap ke dalam pori-pori beton dan akan menghasilkan reaksi yang merubahnya menjadi Kristal permanen, sehingga beton tidak akan tembus air. <DM>












