Saat ini, rumah sakit sudah dilengkapi dengan kolam renang terapi. Tentu ini bisa mempermudah para pasien penderita sakit saraf untuk meredakan nyeri. Tentu ketika Anda ingin membangun sebuah kolam renang terapi, harus tahu dua jenis kolam renang terapi agar desainnya menyesuaikan untuk terapi.
Tanpa berlama-lama, mari kenali beberapa aspek penting mulai dari definisi, jenis kolam yang digunakan serta pertimbangan membuat kolam renang terapi ini.
Daftar Isi
Apa Itu Kolam Renang Terapi?
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai jenis kolam renang terapi, Anda perlu tahu dulu definisi dari kolam renang ini nih.
Baca Juga
Kolam renang terapi atau yang biasa disebut kolam hidroterapi ini merupakan kolam yang dikhususkan untuk latihan terapi dan relaksasi. Suhu kolam jenis ini pun dijaga antara 33°C hingga 36°C.
Keunggulan dari kolam renang ini dapat meredakan nyeri, merelaksasi otot, dan meningkatkan mobilitas. Tidak seperti kolam renang biasa, yang dipanaskan hingga sekitar 20°C hingga 25°C, kolam renang hidroterapi memerlukan pertimbangan khusus untuk pemanasan dan penyaringan karena airnya lebih hangat, sehingga ideal untuk perawatan rehabilitasi dan fisioterapi.
Bukan hanya itu saja, jenis kolam ini harus dibuat oleh kontraktor kolam renang handal, karena bisa menghadirkan pancuran pijat dan fitur air yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan. Melalui berendam dan berlatih di kolam jenis ini, para penderita penyakit saraf bisa dengan leluasa berlatih menggerakan otot, sehingga bisa meredakan nyeri.
Apa Ada Jenis Kolam Renang Hidroterapi?
Sama seperti kolam renang umum, jenis kolam renang terapi ini dibagi menjadi dua, ada skimmer dan overflow. Apa bedanya?
1. Kolam Renang Skimmer
Jenis kolam renang terapi yang digunakan untuk para penderita nyeri saraf pertama ada kolam renang skimmer adalah kolam yang airnya berada sedikit di bawah tepi kolam.
Biasanya, jasa pembuatan kolam renang akan menyisakan celah beberapa inci, dua hingga empat perangkat skimmer yang ditempatkan di sekitar tepi kolam. Dengan menggunakan perangkat ini, air diambil dari kolam dan dialirkan ke sistem penyaringan, yang kemudian dipompa kembali ke kolam.
Kolam skimmer terutama menggunakan filternya untuk menangkap serpihan yang mengapung sebelum dapat tenggelam ke dasar kolam. Tidak seperti kolam overflow, skimmer tidak memerlukan tangki penyeimbang terpisah sehingga jauh lebih murah dan lebih cepat untuk dibangun.
2. Kolam Renang Overflow
Selanjutnya, jenis kolam renang terapi yang kedua adalah kolam renang overflow, yakni kolam yang airnya setinggi tepian atau deck kolam renang. Hal ini karena memiliki tingkat efisiensi penyaringan yang lebih tinggi karena air diambil dari seluruh perimeter kolam, tidak hanya dibagian tertentu tempat skimmer berada saja.
Dengan jenis desain penyaringan ini, seluruh perimeter kolam renang terapi dikelilingi oleh saluran overflow. Saluran tersebut biasanya ditutup dengan plastik, meskipun tren umumnya adalah menutupi saluran drainase dengan bahan yang lebih mahal atau lapisan akhir yang mewah seperti stainless steel.
Dalam hal proses penyaringan, air meluap ke saluran drainase di sekitar tepi kolam. Di sinilah tangki penyeimbang diperlukan untuk mengambil air dari saluran drainase. Untuk menyelesaikan proses tersebut, air kemudian memasuki sistem penyaringan utama, sebelum dipompa kembali ke kolam terapi.
Baca Juga: “Inilah 7 Perawatan Kolam Hidroterapi, Ada Treatment Khusus!“
Desain, Ukuran dan Suhu Air Menjadi Patokan Penting Kolam Renang Terapi
Nah, setelah Anda tahu beberapa jenis kolam terapi di atas beserta pengertiannya. Ternyata ada faktor penting dalam penggunaan kolam terapi ini yakni soal desain, ukuran kolam bahkan suhunya.
Faktor penting dalam semua jenis kolam renang terapi harus memperhitungkan desain, maka dari itu, jasa desain kolam renang harus memperhitungkan kedalaman dan suhu air kolamnya. Kedalaman kolam renang ini harus bervariasi untuk berbagai latihan. Kedalaman yang lebih dangkal dapat digunakan untuk latihan berdiri dan berjalan.
Sedangkan kedalaman yang lebih dalam cocok untuk latihan berenang dan terapi air. Ukurannya pun harus cukup besar menampung beberapa individu agar bisa bergerak bebas. Umumnya memiliki ukuran sekitar 10×5 meter.
Terkait suhu, harus diatur antara 28-32°C untuk kenyamanan dan efektivitas terapi, sehingga bisa membantu merelaksasi otot dan meningkatkan sirkulasi darah. Sistem pemanas air kolam nya juga harus dikendalikan secara akurat untuk menjaga suhu yang konsisten selama sesi terapi berlangsung.
Nah, itu tadi beberapa jenis kolam renang terapi beserta faktor penting jika ingin membuka kolam renang jenis ini di rumah sakit. Apakah Anda tertarik untuk membangunnya? <DM>